Virus covid-19 menggemparkan dunia, termasuk Indonesia. Dipenghujung bulan maret ini beberapa kepala daerah memberlakukan karantina wilayah, termasuk kota Tasikmalaya yang memberlakukan, sementara kekhawatiran melanda hati masyarakat, diantara yang muncul dari penomena virus ini adalah; Rasa ketakutan yang mendalam untuk bertemu dengan orang lain, Rasa ketakutan dengan kondisi logistik yang dimiliki terutama golongan ekonomi bawah , rasa ketakutan dengan kondisi keluarga yang jauh di mata dan terutama rasa ketakutan komunikasi internal dalam rumah tangga ketika anggota keluarga ada yang keluar rumah untuk kepentingan tertentu yang tidak dapat ditunda.
Demikian pula halnya dengan kondisi belajar dirumah, waktu belajar di rumah yang telah berlalu dua minggu dan sekarang menghadapi minggu ketiga mulai nampak lelahnya dalam melaksanakan belajar dirumah khususnya bagi siswa. Sebagai bukti pengamatan sementara dari laporan tugas yang diberikan kepada peserta didik mulai melemaah dengan bukti fisik minim jumlah siswa yang melaporkan tugasnya. Hal ini terjadi beberapa kemungkinan bagi peserta didik yaitu; tidak tersedianya materi untuk mengisi kuota, Kondisi keenakan siswa dengan tidak berangkatnya kesekolah menjadi malas, tidak tersedianya buku materi pelajaran sebagai panduan (pegangan), dan latar belakang keilmuan, ekonomi dan sosial orang tua yang beragam.
Posisi sebagai pendidik yang mempunyai bekal keilmuan sesuai yang dimiliki maka hendaklah mampu menjembatani dari penomena yang terjadi di atas, bijaklah dalam berbuat, bijaklah dalam berkata, dan bijaklah dalam memutuskan. Covid-19 dari Alloh SWT. kita jadikan media pembelajaran untuk muhasabah dan sikapi dengan berbuat untuk mengingat serta mohon ampun dan perlindungan kepada dzat yang membuat virus, demikian juga peserta didik adalah anak kita yang tetap harus dilayani. Langkah yang ditempuh adalah tiada lain dengan sabar dan berdoa serta tawakkal kepada Alloh SWT. sesuai dengan ayat yang terdapat dalam surat ke-2: 45 yang artinya; " Dan mohonlah pertolongan (kepada Alloh) dengan sabar dan salat. Dan (shalat) itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang khusyuk".
Sebagai akhir tulisan ini penulis hanya dapat berdoa " Ya Alloh penyakit ini adalah tentara diantara tentaramu, Engkau palingkan penyakit ini kepada siapa yang Engkau kehendaki.. Dan Engkau timpakan kepada siapa yang Kau kehendaki.. Ya Alloh jauhkanlah penyakit ini dari kami dan dari keluarga kami, dari istri-istri/suami kami dan anak cucu kami dari negara kami dan negara kaum muslimin... Dan jagalah kami dari yang kami takuti dan apa kami waspadai .. dan Engkaulah sebaik-baik nya penjaga dan Engkaulah adalah penyayang dari semua penyayang".... AAmiin Ya Robbal "Alamiin.